Jingga Lapuk
Raguku masih bergeming pada cermin—meratapi kesunyiannya. *kring *kring *kring—bunyi bel pak pos. Aku bergegas, dan meninggalkan keraguanku pada cermin. Ia memberitahu bahwa ada yang tertinggal di saku jaketku. Aku menyekap pikiranku, “apa yang dia katakan?”. Kuraba kedua saku jaketku… Baca selanjutnya